Berita
Liputan BeachCity, online news media dari Australia, terhadap duithape
02 Feb 2018
Liputan BeachCity, online news media dari Australia, terhadap duithape, di PlugAndPlay Indonesia
Startup Fintech DuitHape dan Ambisinya Dorong Akses Finansial untuk Kalangan “Unbanked”
31 Jan 2018

Kemudahan akses keuangan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah. Atas dasar semangat itulah, startyp fintech DuitHape didirikan. DuitHape adalah aplikasi yang bergerak melayani sistem pembayaran online dan bisnis remitansi, diusung oleh PT Virtual Online Exchange (VOX).
Alumni SMA Negeri 8 Jakarta Launching Koperasi SBN
27 Jan 2018

Ikatan Alumni SMA Negeri 8 Jakarta menggelar silaturahmi. Dalam pertemuan ini dikenalkan juga Koperasi Smandel Business Network (SBN). Seperti apa?
Plug And Play Loloskan 13 Startup di Program Akselerator Batch Kedua
10 Jan 2018

Diklaim telah memiliki ribuan user di Jawa Barat, duithape menawarkan kebutuhan pengiriman dan pembayaran uang menggunakan aplikasi smartphone sebagai cara meningkatkan inklusi keuangan di daerah tertinggal.
Di samping kegiatan setor dan tarik uang tunai, duithape juga menyediakan fungsi lain, seperti:
- pembayaran cicilan kredit
- pembayaran pulsa dan BPJS
- pembelian tiket kereta dan pesawat.
13 Startup Lolos Program Akselerator PnP Indonesia Angkatan 2
9 Jan 2018

Plug and Play (PnP) Indonesia mengumumkan 13 perusahaan rintisan (startup) yang berhasil lolos dalam program akselerator angkatan kedua. Mereka adalah para startup di Indonesia dan startup internasional yang berencana masuk ke pasar Indonesia. Ke-13 startup tersebut yaitu Blynk, Cheers, Dana Bijak, Datanest, Duit Hape, Eresto, Gandeng Tangan, Gringgo, Indogold, Manpro, Periksa ID, Trukita, dan Weston.
Bekerja sama dengan perusahaan investasi lokal, Gan Konsulindo (GK). GK dan Plug and Play telah melakukan pencarian startup untuk angkatan keduanya sejak Oktober 2017.
Presiden Direktur PnP Indonesia, Wesley Harjono menyampaikan, tercatat ada lebih dari 300 startup dari berbagai bidang yang mendaftarkan diri, mulai dari Fintech, IoT, Agrikultur, Mobile, Entertainment, dan sebagainya.
Setelah pendaftaran ditutup, GK – Plug and Play melakukan beberapa tahap screening mulai dari kelengkapan dokumen hingga undangan untuk melakukan pitching. Pada tahap final, para startup ini diundang untuk melakukan pitching dan dinilai oleh tim dari Asia Pacific, tim Plug and Play global, dan perwakilan dari rekan k0orporasi GK – Plug and Play.
Plug and Play: Startup Indonesia Kian Variatif
09 Jan 2018

Perusahan teknologi rintisan yang bergabung dalam angkatan kedua program akselator GK-Plug and Play makin beragam. Perusahaan yang bergerak dalam bisnis dagang-el menjadi minoritas.
Presiden Direktur Plug and Play Indonesia Wesley Harjono menyatakan sebanyak 13 perusahaan rintisan teknologi berbagai bidang tergabung ke dalam angkatan kedua program akselerator itu.
Plug and Play Pilih 13 Startup yang Lebih Variatif
09 Jan 2018

Akselerator startup Plug and Play (PnP) mengusung sembilan startup terpilih di angkatan keduanya. Pada angkatan terbaru ini, startup yang dipilih PnP masih didominasi oleh fintech dengan variasi startup lintas sektoral.
PnP, akselerator asal Silicon Valley, AS, tak memungkiri kebutuhan masyarakat akan solusi keuangan masih tinggi. Itu sebabnya startup fintech kembali yang paling banyak terpilih.
President Director PnP Indonesia, Wesley Harjono, berkata sebenarnya mereka bisa saja memilih startup yang lebih populer. Akan tetapi, Wesley tak ingin startup yang mereka pilih hanya bergelut di satu bidang saja.
"Kalau fintech-fintech melulu apa enggak bosan?" ucap Wesley di markas PnP Indonesia di bilangan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/1).
Sara Dhewanto, Founder of duithape
10 Dec 2017

Tell me anything you want about your venture:
Basically, it is virtual banking for the unbanked. In Indonesia, 80% of Indonesians don’t have bank accounts which makes it extremely difficult for funds to flow freely. I found that to be a big issue in my previous jobs. It is completely necessary for Indonesians to be able to make remittances easily, to have cashless payments, to have access to basic financial services. So that’s why we’re doing it.
In your view, are there ways in which women could maybe benefit more from this service? How are women specifically affected by a lack of access to financial capital?
Basically, this app we have – the app is just the technology, but it’s based on communities. There’s the distribution side, where we have to work with a lot of agents. Anybody who has our app basically has a minutes (pulsa) store in their hand – without needing to own a physical store. This actually fits really well with women who stay at home. They would be able to not only provide a service but also obtain sources of additional income. This would enable, for example, women who are looking for a part-time job to have additional income without having to leave home. So actually it is very much fitting for women.